NINJA
Assalamualaikum...
Kali ini saya akan sharing tentang Sejarah Panjang Dunia Ninja yang kita tahu ninja itu banyak terdapat di film maupun manga baik sebagai tokoh utama maupun sampingan seperti Ninja Hatori,Naruto,samurai-X,power-rangers ninja,the last Samurai, GAEMON, Nintama, Rantaro,dan
lain sebagainya.tapi tahukah sobat?bahwa didunia nyata, sejarah tentang
ninja emang benar adanya, tetapi tidak sepenuhnya sama dengan apa yang
ada dikartun ato difilm fiksi.
Ninja atau Shinobi (忍
者 atau 忍び?), adalah seorang pembunuh yang terlatih dalam seni Ninjutsu
(secara kasarnya "seni pergerakan sunyi") Jepang. Dalam bahasa Jepang
sendiri, secara harfiah berarti "seseorang yang bergerak secara
rahasia".
Ninja, layaknya "Samurai", mematuhi peraturan khas mereka sendiri, yang disebut Ninpo.
Menurut sebagian pengamat Ninjutsu, keahlian seorang Ninja bukanlah
membunuh, akan tetapi penyusupan. Ninja berasal dari bahasa Jepang yang
berbunyi "Nin" yang artinya menyusup. Jadi, keahlian khusus seorang Ninja adalah menyusup dengan atau tanpa suara.
I.DEFENISI
Ninja biasanya segera
dikaitkan dengan sosok yang terampil dalam ilmu beladiri, ahli
menyusup, dan serba misterius, seperti yang tampak di dalam film atau
manga (komik Jepang). Kata Ninja terbentuk dari dua suku kata, yaitu
"Nin" (忍?) dan "Sha" (者?), yang masing-masing artinya, adalah Nin
"tersembunyi" dan Sha "orang".Jadi Ninja adalah mata-mata profesional
pada zaman feodal Jepang.
Sejarah
Ninja sendiri sangat sulit dilacak. Informasi mengenai keberadaan
mereka tersimpan rapat-rapat dalam dokumen-dokumen rahasia.Ninja juga
bisa diartikan sebagai nama yang diberikan kepada seseorang yang
menguasai dan mendalami seni bela diri Ninjutsu. Nin artinya "pertahanan" dan Jutsu adalah "seni atau cara".
Kata Ninja juga diambil dari kata Ninpo. Po artinya "falsafah hidup" atau dengan kata lain, Ninpo adalah falsafah tertinggi dari ilmu beladiri Ninjutsu yang menjadi dasar kehidupan seorang Ninja. Jadi, Ninja akan selalu waspada dan terintregasi pada prinsip Ninpo.
Ninja merupakan mata-mata profesional di zaman ketika para Samurai masih memegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan Jepang, abad ke-12. Pada abad ke-14, pertarungan memperebutkan kekuasaan semakin memanas, informasi tentang aktivitas, dan kekuatan lawan menjadi penting, para Ninja pun semakin aktif.
Para Ninja dipanggil oleh Daimyo
(orang yang memiliki pengaruh besar di suatu wilayah) untuk
mengumpulkan informasi, merusak, dan menghancurkan gudang persenjataan
ataupun gudang makanan, serta untuk memimpin pasukan penyerbuan di
malam hari.Karena itu Ninja memperoleh latiham khusus. Ninja tetap
aktif sampai Zaman Edo (1600-1868), dimana akhirnya kekuasaan dibenahi
oleh pemerintah di Zaman Edo.
II.ASAL-USUL NINJA
Kemunculan Ninja pada tahun 522 berhubungan erat dengan masuknya seni "Nonuse"
ke Jepang. Seni nonuse inilah yang membuka jalan bagi lahirnya
Ninja.Seni Nonuse atau yang biasa disebut seni bertindak diam-diam,
adalah suatu praktek keagamaan yang dilakukan oleh para pendeta yang
pada saat itu bertugas memberikan informasi kepada orang-orang di
pemerintahan. Sekitar tahun 645, pendeta-pendeta tersebut menyempurnakan
kemampuan bela diri dan mulai menggunakan pengetahuan mereka tentang
nonuse untuk melindungi diri dari intimidasi pemerintah pusat.
Pada
tahun 794-1192, kehidupan masyarakat Jepang mulai berkembang dan
melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga kelas ini
saling bertarung satu dengan lainnya dalam usaha menggulingkan
kekaisaran. Kebutuhan keluarga akan pembunuh dan mata-mata semakin
meningkat untuk memperebutkan kekuasaan. Karena itu permintaan akan para
praktisi nonuse semakin meningkat. Inilah awal kelahiran Ninja.
Pada abad ke-16, Ninja sudah dikenal dan eksis sebagai suatu keluarga atau klan di kota Iga atau Koga.
(sobat bisa lihat perseteruannya dalam manga ninja hatori antara
hatori dan lawannya,kibimaki) . Ninja pada saat itu merupakan profesi
yang berhubungan erat dengan intelijen tingkat tinggi dalam pemerintah
feodal para raja di Jepang. Berdasarkan hal itu, masing-masing klan
memiliki tradisi mengajarkan ilmu beladiri secara rahasia dalam
keluarganya saja.
Ilmu
beladiri yang kemudian dikenal dengan nama Ninjutsu, adalah ilmu yang
diwariskan dari leluhur mereka atas hasil penyempurnaan seni berperang
selama puluhan generasi. Menurut para ahli sejarah, hal itu telah
berlangsung selama lebih dari 4 abad. Ilmu itu meliputi filsafat bushido, spionase, taktik perang komando, tenaga dalam, tenaga supranatural, dan berbagai jenis bela diri lain yang tumbuh dan berkembang menurut zaman.
Namun,
ada sebuah catatan sejarah yang mengatakan, bahwa sekitar abad ke-9
terjadi eksodus dari Cina ke Jepang. Hal ini terjadi, karena runtuhnya
dinasti Tang dan adanya pergolakan politik. Sehingga, banyak pengungsi
yang mencari perlindungan ke Jepang. Sebagian dari mereka adalah
jendral besar, prajurit, dan biksu.
Mereka menetap di provinsi Iga, di tengah pulau Honshu. Jendral tersebut, antara lain : Cho Gyokko, Ikai Cho Busho,
membawa pengetahuan mereka dan membaur dengan kebudayaan setempat.
Strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu
pengobatan tradisional, dan falsafah tradisional. Semuanya menyatu
dengan kebiasaan setempat yang akhirnya membentuk ilmu yang bernama
Ninjutsu.
Seputar Bela Diri Ninjutsu
![]() |
Diagram Bansenshukai ini berisikan
ramalan dan kosmologi esoterik (onmyōdō)
untuk menetapkan waktu ideal seorang ninja
melakukan tindakan tertentu.
|
Gerakan
beladiri Ninjutsu hanya tendangan, lemparan, patahan, dan serangan.
Kemudian dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti bantingan,
berputar, dan teknik bantu, seperti : meloloskan diri, mengendap, dan
teknik khusus lainnya. Namun, dalam prakteknya, Ninja menghindari kontak langsung dengan lawannya.
Oleh
karena itu, berbagai alat lempar, lontar, tembak, dan penyamaran lebih
sering digunakan. Berbeda dengan seni beladiri lain, Ninjutsu
mengajarkan teknik spionase, sabotase, melumpuhkan lawan, dan
menjatuhkan mental lawan. Ilmu tersebut digunakan untuk melindungi
keluarga Ninja mereka. Apa yang dilakukan Ninja memang sulit dimengerti.
Pada satu sisi harus bertempur untuk melindungi, di sisi lain Ninja
harus menerapkan "berperilaku kejam dan licik" saat menggunakan jurus
untuk menghadapi lawan.
Di sisi lain ajaran ninpo memberi petunjuk, bahwa salah satu tujuan Ninjutsu,(sering
denger di Naruto kan?) adalah mengaktifkan indra keenam mereka.
Perpaduan intuisi dan kekuatan fisik pada jangka waktu yang lama,
memungkinkan para Ninja untuk mengaktifkan indra keenamnya, sehingga
dapat mengenal orang lain dengan baik dan mengerti berbagai persoalan
dalam berbagai disiplin ilmu.
Di dalam ninpo terdapat teknik
beladiri tangan kosong (taijutsu), teknik pedang (kenjutsu), teknik
bahan peledak dan senjata api (kajutsu), teknik hipnotis (saimonjutsu),
dan teknik ilusi (genjutsu).
Semuanya ada di serial manga Naruto)
Pada
aliran Togaku Ryu, dikenal adanya energi yang disebut Kuji Kiri.
Prinsipnya, adalah penggabungan antara kekuatan fisik dan mental.
Penyaluran energi yang tepat dari tenaga kuji kiri dapat bersifat
menghancurkan. Namun, di sisi lain, jika digunakan untuk olah pikir,
dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang pelik.
Ninjutsu akan sia-sia, jika Ninja tidak memiliki mental dan spiritual yang kuat. Untuk itu, Ninja harus menguasai Kuji-in, yaitu kekuatan spiritual dan mental berdasarkan simbol yang terdapat di telapak tangan yang dipercaya menjadi saluran energi.
![]() |
Kuji-in para ninja |
Simbol
di tangan di ambil dari praktek pada massa awal penyebaran agama
Buddha. Kuji-in digunakan untuk membangun kepercayaan diri dan kekuatan
seorang Ninja. Kuji-in mampu meningkatkan kepekaan terhadap keadaan
bahaya dan mendeteksi adanya kematian.
Dari 81 simbol yang ada, hanya 9 yang utama, yaitu :
1. Rin (memberi kekuatan tubuh)
2. Hei (memberi kekuatan menyamarkan kehadiran seseorang)
3. Toh (menyeimbangkan bagian padat dan cair pada tubuh)
4. Sha (kemampuan menyembuhkan)
5. Kai (memberi kontrol menyeluruh terhadap fungsi tubuh)
6. Jin (meningkatkan kekuatan telepati)
7. Retsu (memberi kekuatan telekinetik)
8. Zai (meningkatkan keselarasan terhadap alam)
9. Zen (memberi pencerahan pikiran dan pemahaman)
Seorang
Ninja akan diakui dan menjadi master sejati, apabila dia dapat dengan
fasih menguasai simbol-simbol tersebut.Walaupun terdapat banyak
keluarga Ninja di Jepang, baru sekitar tahun enam puluhan keluarga Ninja
baru dapat di dekati oleh orang luar. Sejak Ninja dinyatakan terlarang
oleh Shogun tokugawa pada abad ke-17. Pada tahun 1950, larangan
tersebut kemudian dicabut oleh pemerintah Jepang. Pada tahun 1960,
televisi Jepang menayangkan laporan dokumentasi dan sejarah Ninja.

III.PERLENGKAPAN SENJATA NINJA
Ninja
diharuskan untuk dapat bertahan hidup di tengah alam, karena itu
mereka menjadi terlatih secara alamiah untuk mampu membedakan tumbuhan
yang bisa dimakan, tumbuhan racun, dan tumbuhan obat. Mereka memiliki
metode cerdik untuk mengetahui waktu dan mata angin.
Ninja
memiliki senjata dalam berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Senjata
yang biasanya dipakai, adalah katana (pedang) dan sering diletakkan di
punggung.
Senjata
lempar seperti pisau kecil, atau cakram berbentuk bintang, dikenal
sebagai shuriken. Peralatan canggih Ninja lainnya, adalah sabit
berantai yang disebut kusarigama, kaginawa (jangkar bertali) untuk memanjat dinding, ashiaro untuk membuat jejak kaki palsu agar tidak terlacak saat menjalankan misi, metsubushi (cangkang telur yang diisi dengan pasir dan serbuk logam, biasanya juga kotoran tikus) yang berfungsi untuk membutakan lawan.
Ninja
menggunakan bintang sebagai alat navigasi ketika menjalankan misi di
malam hari. Mereka juga mahir memasang perangkap, memasak hewan,
membangun tempat berlindung, menemukan air, dan membuat api.
Ninja memakai baju yang menutup tubuh mereka, kecuali telapak tangan, dan seputar mata.
Baju Ninja ini disebut dengan nama Shinobi Shozoko, memiliki 3 warna dasar, yaitu :
Warna Hitam
Biasanya dipakai ketika melakukan misi di malam hari, dan bisa juga sebagai tanda kematian yang nyata bagi sang target.
Digunakan untuk misi cuaca bersalju.
Sebagai kamuflase, agar mereka tidak terlihat dalam lingkungan hutan.
Shinobi Shozoko
memiliki banyak kantong di dalam dan luarnya. Kantong ini digunakan
untuk menyimpan peralatan kecil dan senjata yang mereka butuhkan,
seperti racun, shuriken, pisau, bom asap, dan lain-lain.
Ninja juga membawa kotak P3K kecil tradisional, yang diisi dengan cairan dan minuman. Ninja juga memakai tabi yang mirip sepatu boot. Celah yang memisahkan jempol kaki dengan jari lainnya, memudahkan Ninja saat memanjat tali atau dinding.
>>>Keberadaan Ninja Wanita<<<
Ninja wanita atau Kunoichi,
biasanya bekerja dengan menggunakan kefemininan mereka ketika
melakukan pendekatan pada sang target, menggunakan manipulasi kejiwaan
dan perang batin sebagai senjata mereka. Mereka bisa mendekati target
dan membunuhnya tanpa jejak. Kunoichi memiliki misi yang berbeda dengan Ninja laki-laki.
Mereka
lebih sering dekat dengan target, sehingga mereka juga lebih sering
menggunakan senjata jarak dekat seperti metsubishi, racun, golok, tali,
dan tessen. Selain itu senjata-senjata tersebut juga praktis dibawa
tanpa terlihat.
IV.PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pada
saat anak-anak, Ninja telah dilatih untuk waspada, serta dididik dalam
kerahasiaan dan tradisi ilmu mereka.Pada umur 5-6 tahun, mereka
diperkenalkan dengan permainan ketangkasan dan keseimbangan tubuh.
Anak-anak disuruh berjalan di atas papan titian yang sangat keci,
mendaki papan yang terjal, dan melompati semak-semak yang berduri.
Pada
umur 9 tahun, mereka dilatih untuk kelenturan otot, seperti : berlatih
berguling dan meloncat. Setelah itu, mereka diajarkan teknik memukul
dan menendang pada target jerami yang di ikat. Kemudian, pelatihan pun
meningkat lagi kepada seni bela diri tanpa senjata, lalu dasar-dasar
menggunakan pedang dan tongkat.

Pada
masa akhir remaja, Ninja belajar menjadi aktor dan psikologi melalui
tingkah laku mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Mereka mulai
mengerti cara bekerja jiwa manusia, menggunakan kelemahan orang lain
untuk keuntungan mereka. Mereka juga belajar membuat obat-obatan,
mendapatkan jalan masuk rahasia ke dalam sebuah bangunan, cara memanjat
dinding, melewati atap, mencuri di bawah rantai, mengikat musuh, cara
kabur, dan menggambar peta, rute, petunjuk jalan, serta wajah.
V.FILOSOFI SEORANG NINJA
Filosofi
Ninja, adalah meraih hasil maksimal dengan tenaga minimum. Muslihat
dan taktik lebih sering dilakukan daripada konfrontasi langsung.Ninja
tidak memiliki status mulia seperti samurai, sehingga Ninja bebas
melakukan apapun untuk mengatasi masalah tanpa terikat oleh nama baik
keluarga dan kehormatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar