Senin, 27 Mei 2013

SEJARAH DAN TERMINOLOGI TAEKWONDO

   
    

  Nama Taekwondo sendiri, merupakan istilah baru yang muncul sekitar tahun 1950-an. Pada masa kuno, Taekwondo dikenal dengan nama “Subak”, “Taek Kyon”, “Tak Kyon”, maupun beberapa nama lainnya. Sebuah buku tentang seni beladiri yang disebut “Muye Dobo Tongji” menyebutkan bahwa: “(Taekwondo) Seni pertarungan tangan kosong adalah dasar dari seni beladiri, yang membangun kekuatan dengan melatih tangan dan kaki hingga menyatu dengan tubuh agar dapat bergerak bebas leluasa, sehingga dapat digunakan saat menghadapi situasi yang kritis.  Pada awal sejarah Semenanjung Korea, ada tiga suku bangsa atau kerajaan yang mempertunjukkan kontes bela diri sebagai bentuk persaingan satu sama lainnya. Ketiga kerajaan ini adalah Koguryo, Paekje, dan Silla. Semuanya melatih para ksatria, yang tergabung dalam kekuatan militer. Menurut catatan, kelompok ksatria muda yang terorganisir seperti Hwarangdo di Silla dan Chouisonin di Koguryo, menjadikan latihan bela diri sebagai salah satu subjek penting yang harus dipelajari.
Nenek moyang bangsa Korea yang terdiri dari beberapa suku bangsa sejak jaman neolitikum telah mempunyai berbagai kegiatan olahraga dalam setiap upacara atau ritual keagamaan dengan tujuan untuk meningkatkan keberanian mereka dalam berperang. Taek Kyon yang merupakan cikal bakal Taekwondo pertama kali ditemukan dari Dinasti ini pada abad 37 SM. Hal ini dibuktikan dengan adanya lukisan dinding yang menunjukkan permainan Taek Kyon pada reruntuhan makam Kerajaan Muyong Chong dan Kachu Cong. Di dalam langit-langit makam Kerajaan Muyong Chong terdapat lukisan 2 orang yang saling berhadapan dalam permainan beladiri Taek Kyon.
Lukisan Dinding yang Ditemukan di Reruntuhan Kerajaan Muyong Chong
  •   Dinasti Silla
Taek Kyon berkembang pesat pada masa Dinasti Silla. Sejak saat diperkenalkannya Taek Kyon, maka didirikanlah akademi militer yang dikhususkan bagi para bangsawan muda Silla yang dikenal dengan sebutan Hwarang-Do. Perkumpulan Hwarang-Do menjadikan Taek Kyon sebagai bagian dari pelatihan dasar aturan hidup mereka. Para anggota Hwarang-Do diajarkan berbagai disiplin ilmu, seperti sejarah, filsafat konfusius, etika, moralitas Buddha, puisi, taktik militer dan tentu saja Taek Kyon.

Gambaran Hwarang Tempo Dulu
  • Dinasti Gorea dan Yi
Pada masa Dinasti Gorea, Taekwondo dikenal dalam bahasa lain, yaitu Subak. Subak tidak hanya dilakukan sebagai suatu kecakapan berolahraga semata, melainkan juga melatih kemampuan berperang. Pada masa dinasti ini, Subak hanyalah monopoli kaum militer. Hanya rakyat yang bercita-cita ingin belajar di militer kerajaan, yang mendalami Subak karena termasuk dalam salah satu tes pokok untuk menjadi tentara kala itu. Pada masa Dinasti Yi, Subak tidak lagi menjadi monopoli kaum militer. Akhirnya Subak menjadi lebih terkenal di masyarakat. Sejak saat itulah, Subak yang juga merupakan cikal bakal Taekwondo menjadi olahraga nasional.

        Pada masa korea modern, saat Dinasti Chosun (Yi) berkuasa pada tahun 1392 sampai 1910 dan pada zaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon (sebutan untuk Taekwondo pada masa itu) mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan berdasarkan ideologi Konfusius, lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni bela diri. Kemudian pada saat Raja Jungjo memerintah setelah invasi Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni bela diri.

     Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli bela diri mendirikan perguruan bela diri. Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerja sama yang baik antar hubungan bela diri akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni bela diri mereka dengan sebutan Taekwondo pada tahun 1954.
 
    Pada tahun 1943, setelah ilmu beladiri Judo. Karate dan Kungfu pertama kali masuk Korea dan terkenal sampai Korea merdeka atas penjajahan Jepang pada 2 tahun berikutnya, rakyat Korea yang tertarik dengan Taekwondo berusaha untuk menyempurnakan Taekwondo menjadi ilmu beladiri yang tidak kalah baiknya. Seiring denan kemerdekaan Korea, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai banglkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan “Kwan” (perguruan). Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antar sesama perguruan beladiri, akhirnya diputuskan untuk menyatukan nama seni beladiri mereka dengan sebutan Taekwondo pada tahun 1954. Pada 16 September 1961, nama Taekwondo sempat berubah menjadi Tae Soo Do, namun kembali lagi menjadi Taekwondo seiring dengan berdirinya organisasi nasional yang bernama Korea Taekwondo Association (KTA).
KTA
Dalam rentang waktu antara 1965 sampai 1970an, KTA banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demosntrasi pada skala nasional. Taekwondo menyebar dan berkembang di berbagai kalangan hingga diakui sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea.
Pada tahun 1972, Kuk Ki Won didirikan sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi perkembangan Taekwondo ke seluruh dunia. Kejuaraan dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won, Seoul, Korea Selatan. Sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. 
Kukkiwon World Taekwondo Head-Quarter
  Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation (WTF) didirikan, dan sekarang telah mempunyai lebih dari 160 negara anggota. Saat ini Taekwondo telah dipraktekkan oleh lebih dari 50 juta orang di seluruh penjuru dunia, angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer.

Taekwondo dipertandingkan sebagai nomor ekshibisi pada Olympic Games di Seoul tahun 1988 dan dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi pada Olympic Games di Sidney tahun 2000.
 
Terminologi Taekwondo

Grandmaster : Pelatih dengan tingkat DAN 9-10
Kwanjang Nim / Master : Pelatih dengan tingkat DAN 7-8
Sabeum Nim : Pelatih dengan tingkat DAN 4-6
Sabeum : Pelatih dengan tingkat DAN 1-3
Kyosah : Asisten Pelatih
Sonbae : Senior
Hubae : Junior
Jee ja : Murid
Yukeup ja : Penyandang Sabuk warna
Yudan ja : Penyandang Sabuk Hitam
Chobo ja : Pemula/sabuk putih
Taekwondo Junshin : Prinsip ajaran Taekwondo
Sanggeup Shimsa : Ujian Kenaikan Tingkat
Muknyeom : Meditasi
Yoshintongil : Berdoa
Dobok : Seragam Taekwondo
Ti : Sabuk Latihan
Oen : Kiri
Oreun : Kanan
Joonbi Undong : Warming Up
Kibon : Dasar
Kibon Jase : Kuda-kuda Dasar
Kibon Dojak : Gerakan Dasar
Teuk Soo Dojak : Gerakan Dasar
Kisul : Teknik
Kongkyok Kisul : Teknik serangan
Hoshinsul : Pembelaan Diri
Kyuk Pa : Teknik Pemecahan
Si Beom : Demonstrasi/Atraksi
Hanbeon Kyoruki : Serangan Satu Langkah
Keup So : Sasaran Vital
Dojang : Tempat Latihan
Kwan : Perguruan
Poomsae : Jurus
Kyoruki : Pertarungan


HITUNGAN

Hana        : Satu
Dool         : Dua
Set            : Tiga
Net           : Empat
Daseot : Lima
Yaseot : Enam
Ilgub : Tujuh
Yeodul : Delapan
Ahop : Sembilan
Yeol : Sepuluh
Yeol Hana : Sebelas
Seunmool : Dua Puluh
Seunmool Hana : Dua Puluh Satu
Seoreun : Tiga Puluh
Baek : Seratus
 
dobeon= dua kali
sambeon= tiga kali
iljang= satu
ijang= dua
samjang= tiga
sahjang= empat
ohjang= lima
yukjang= enam
chiljang= tujuh
paljang= delapan


INSTRUKSI

Charyeot : Perhatian
Kyong Rye : Hormat
Joonbi : Siap
Sijak : Mulai
Baro : Kembali ke posisi awal
Dwi Dora : Balik arah
Shioh : Rileks
Kalryeo : Tahan/Berhenti sementara
Kyesok : Lanjutkan
Keuman : Selesai
Palli : Cepat
Ta si : Ulangi Lagi
Kyo dae :  Tukar Posisi

UCAPAN

Anyeong Hasimnika : Salam
Kamsha Hamnida : Terima Kasih
Mian Hamnida : Maaf
Ne : Ya
Aneo : Tidak

BAGIAN TUBUH

Jumeok : Kepalan
Deung Jumeok : Punggung kepalan
Me Jumeok : Kepalan Palu (bagian luar kepalan)
Sonal : Kepalan
Sonkeut : Ujung Jari
Batangson : Telapak tangan
Bakat Palmok : Lengan Bagian Luar
An Palmok : Lengan Bagian Dalam
Palgup : Siku Tangan
Ap Chuk : Ujung Depan Telapak Kaki
Dwi Chuk : Telapak Kaki Bagian Belakang
Balnal : Telapak kaki bagian samping luar
Balbadak : Telapak kaki bagian dalam
Baldeung : Punggung Telapak Kaki
Dwikumchi : Tumit
Mureup : Lutut
Momtong : Badan
Eogul : Muka
Are : Di bawah badan


SIKAP KUDA-KUDA (SEOGI)

Moa Seogi : Kuda-kuda rapat
Naranhi Seogi : Kuda-kuda Sejajar
Juchum Seogi : Kuda-kuda duduk
Ap Seogi : Kuda-kuda/Sikap jalan pendek
Ap kubi : Kuda-kuda/Sikap jalan panjang
Dwi Kubi : Kuda-kuda L
Beom Seogi : Kuda-kuda/Sikap Harimau
Koa Seogi : Kuda-kuda Silang
Hakdari Seogi : Kuda-kuda Satu Kaki\

PUKULAN

Jireugi : Pukulan
Yeop Jireugi : Pukulan Samping
Chi Jireugi : Pukulan dari bawah ke atas
Dolryeo Jireugi : Pukulan Mengait
Pyojeok Jireugi : Pukulan dengan sasaran


SABETAN (CHIGI)

Sonal Mok Chigi : Sabetan Ke Leher dengan pisau Tangan
Palgup Chigi : Sabetan Siku
Deung Jumeok Ap Chigi : Sabetan ke Depan dengan punggung kepalan tangan
Jebibom Mok Chigi : Sabetan ke Leher dengan pisau tangan
dan Tangkis ke atas muka dengan pisau tangan


TUSUKAN (CHIRIGI)

Pyeonson Keut Sewo Chireugi : Tusukan Dengan Telepak tangan tegak
Pyeonson Keut Upeo Chireugi : Tusukan Dengan Telepak tangan datar
Ageumson Keut Chireugi : Hentakan Ke leher dengan sela-sela ibu jari dan telunjuk
Gawison Keut Chireugi :Tusukan dengan jari telunjuk & tengah ke arah kedua mata
Hanson Keut Chireugi : Tusukan dengan jari telunjuk ke arah salah satu mata atau leher
Dulson Keut Chireugi : Tusukan dengan jari telunjuk & tengah dirapatkan ke arah salah satu
                                  mata atau leher


TANGKISAN (MAKKI)

Are Makki : Tangkisan ke Bawah
Eogul Makki : Tangkisan ke atas muka
Eogul Bakkat Makki : Tangkisan ke luar muka
Momtong Makki : Tangkisan ke badan dari dalam ke luar mengunakan lengan luar
Momtong An Makki : Tangkisan ke badan dari luar ke dalam mengunakan lengan luar
Momtong Bakkat Makki : Tangkisan ke badan dari dalam ke luar mengunakan lengan dalam
Bitureo Makki : Tangkisan dengan badan melintir
Hechyeo Makki : Tangkisan Ganda Mendesak keluar
Gawi Makki : Tangkisan Menggunting
Sonal Momtong Makki : Tangkisan dengan pisau tangan ke badan (serentak dua tangan dari belakang)
Sonal Momtong Makki : Tangkisan dengan pisau tangan ke badan (satu tangan mengepal)
Bakat Palmok Are Geudro Makki : Tangkisan dengan tangan bagian luar ke bawah (serentak dua tangan dari belakang)
Bakat Palmok Momtong Geudro Makki : Tangkisan dengan tangan bagian luar ke badan (serentak dua tangan dari belakang)
Eotgoreo Are Makki : Tangisan silang ke arah bawah
Wesanteul Makki : Tangkisan Ganda membuka ke Samping


TENDANGAN (CHAGI)

Ap Chagi : Tendangan Ke Depan
Momtong Dollyo Chagi : Tendangan melingkar depan ke badan
Eogul Dollyo Chagi : Tendangan melingkar depan ke muka
Momtong Yeop Chagi : Tendangan samping dengan pisau kaki ke badan
Eogul Yeop Chagi : Tendangan samping dengan pisau kaki ke muka
Dwi Chagi : Tendangan Putar Mendorong Ke Belakang
Deol O Chagi : Tendangan Mencangkul
Dwi Hurigi : Tendangan Putar dengan Mengkait
Twio Dwi Chagi : Tendangan Putar Mendorong Ke Belakang Sambil Melompat
Twio Dwi Hurigi : Tendangan Putar dengan Mengkait Sambil Melompat
Dubal Dangsang Chagi : Tendangan ganda ke Depan Sambil Melompat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar